Di masa pandemi ini banyak hal yang berubah. Hidup manusia berubah sangat drastis. Yang tadinya kita bisa berkumpul di caffee, belajar di sekolah, bekerja di kantor, atau datang ke nikahan mantan, sekarang sudah tidak bisa. Dunia berubah begitu cepat. Bahkan beberapa negara memutuskan me-lockdown negaranya.
Saya sendiri merasakannya. Saya saat ini bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta Selatan. Saat kasus pertama dan kedua muncul di Indonesia tepatnya pada bulan Maret 2020, kantor tempat saya bekerja memutuskan untuk mengambil kebijakan bahwa semua karyawan diwajibkan untuk bekerja dari rumah.
Sebenarnya bekerja dari rumah bukanlah hal yang baru di kantor saya. Karena memang untuk beberapa divisi diberi hak untuk WFH (Work From Home) maksimal 1 hari dalam seminggu.
Oh ya kantor saya memang berjalan di bidang IT. Sehingga memang memungkinakan untuk mengerjakan semua pekerjaan dari jarak jauh. Karena semua bisa di selesaikan secara online. Bahkan saya bekerja dalam 1 tim yang tidak berada di kota yang sama. Tim saya terbagi 2, ada yang bekerja dari Kota Jakarta dan ada yang bekerja dari Kota Malang. Sehingga bukan hal yang sulit bagi kami untuk berkomunikasi dan berkolaborasi secara jarak jauh.
Namun tetap saja perubahan untuk bekerja di rumah dalam waktu yang lama memang pengalaman yang baru bagi kami.
Bekerja dari rumah sebetulnya ada enaknya dan ada tidak enaknya. Berikut saya coba untuk merangkum apa saja kelebihan dan kekurangan bekerja dari rumah.
Kelebihan Bekerja dari Rumah
- Menghemat biaya transport. Buat saya yang tinggal di Tangerang Selatan dan bekerja di Jakarta Selatan, bekerja dari rumah cukup menghemat biaya transport. Jika dihitung saya bisa menghabiskan biaya transport dalam sehari sekitar 80 ribu sehari jika mengunakan transportasi umum KRL dan ojek online atau sekitar 1,6 juta rupiah jika dihitung 20 hari kerja dalam sebulan. Cukup hemat bukan?
- Lebih dekat dengan keluarga. Pada saat awal pandemi, istri saya sedang hamil muda. Sehingga saya sangat bersyukur sebenarnya bisa tetap bekerja walaupun dari rumah karena bisa selalu mengawasi dan menemani istri yang sedang masa kehamilan. Kebetulan kampus tempat istri saya mengajar juga melakukan kegiatan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Bahkan sampai melahirkan kemarin pun saya bisa menemani secara full time tanpa mengganggu pekerjaan saya.
- Bebas memilih baju dan tempat bekerja. Dengan bekerja di rumah saya bisa bebas menggunakan baju apapun. Bahkan tidak jarang saya lebih memilih bekerja dahulu mandi kemudian. Bayangkan saja kita bisa bekerja dengan hanya menggunakan kaos oblong dan celana
colorkolor. Dan juga kita bebas memilih tempat bekerja. Bisa di kamar, di ruang tamu, di dapur. Bahkan kalau bosan kita bisa pergi ke caffee (dengan protokol kesehatan tentunya).

Kekurangan Bekerja dari Rumah
- Boros biaya makan dan minum. Karena kami sekeluarga terus berada di rumah tentu saja akan membuat konsumsi galon air minum meningkat. Karena kami hanya ada di rumah saat malam hari dan weekend, galon hanya perlu kami isi ulang 2 kali dalam seminggu. Saat WFH ini bisa meningkat 2 sampai 3 kali lipat menjadi harus isi ulang minimal 1 kali sehari. Belum lagi jika kita bingung mau makan apa karena belum belanja ke pasar dan memang takut untuk belanja ke keramaian. Kami mau tidak mau harus membeli makanan di luar atau memesan di ojek online.
- Boros biaya belanja online. Bekerja dari rumah otomatis membuuat saya lebih sering memegang handphone dan membuka aplikasi belanja online. Dan dengan kemudahannya yang membuat kami tidak sadar bahwa kurir paket lebih sering datang kerumah. Bisa minimal 1 kali seminggu kurir dari berbagai jasa kirim datang ke rumah untuk mengantarkan paket belanja online kami.
- Waktu bekerja terlalu fleksibel. Bekerja dari rumah membuat saya lebih fleksibel dalam mengatur waktu bekerja. Saya harus pintar-pintar mengatur waktu kapan untuk bekerja dan kapan untuk istirahat. Tak jarang waktu istirahat yang kebablasan karena terlalu keenakan membuat performa bekerja menurun. Dan karena terlalu fleksibel terkadang kita juga dituntut untuk standby kapanpun kantor membutuhkan kita. Tak jarang saya menyelesaikan pekerjaan hingga larut malam.
- Bosan bekerja sendirian. Keadaan tempat yang itu-itu saja dan tidak adanya teman kerja yang bertemu fisik kadang membuat jenuh dan bosan.
Kesimpulan
Saya memang harus perlu banyak penyesuaian untuk bekerja dari rumah di saat pandemi ini. Namun saya juga harus bersyukur karena masih dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan. Banyak cerita teman yang harus berhenti bekerja karena diberhentikan dari perusahaan dimana ia bekerja. Ada pula pengusaha yang harus gulung tikar karena usahanya sepi pembeli.
Beberapa masalah yang timbul saat saya bekerja sebenarnya timbul karena kurangnya kontrol pada diri. Bekerja dari rumah memang menuntut untuk saya bisa mengatur pola bekerja sendiri. Saya harus berusaha lebih bertanggung jawab atas rezeki yang sudah di berikan di masa pandemi ini.
Dan untuk yang terkena PHK atau sedang kesulitan ekonomi. Saya doakan semoga ada jalan keluar dari semua masalahnya.
Sekian. Terima kasih