Catatan Akhir Tahun 2020

Akhir tahun 2020 sudah tinggal menghitung hari. Banyak yang sudah terjadi di tahun 2020. Tak seperti tahun-tahun sebelumnya, di tahun 2020 hidup kita banyak berubah. Ada kebahagiaan ada juga yang mengalami kesedihan. Bisa dibilang tahun 2020 adalah tahun ujian bagi semua manusia di dunia. Ada juga yang mengganggap bahwa tahun ini adalah tahun yang kelam. Namun kita tetap harus mengambil sisi positif dari apa yang sudah terjadi di tahun ini. Karena dari semua yang terjadi selalu ada berkah didalamnya.

Di hidup saya juga banyak yang berubah. Mulai diawal tahun saya akhirnya meninggalkan status lajang saya. Dan di bulan-bulan akhir tahun ini saya dikaruniai seorang anak laki-laki.

Oke saya akan coba jabarkan apa saja yang terjadi di tahun 2020 dari sisi pengamatan saya sebagai orang biasa.

Pandemi Covid-19

Virus yang awalnya berasal dari negeri Tiongkok ini mulai merebak di awal tahun ini. Virus ini juga yang membuat hidup kita berubah total. Kita dilarang untuk berkerumun. Bekerja, beribadah, dan belajar di wajibkan di lakukan dari rumah. Tagar #dirumahaja pun trending di beberapa sosial media. Kampanye untuk melakukan semua di rumah banyak digaungkan karena virus ini. Hampir semua tempat wisata dan perbelanjaan tutup. Jalanan di Jakarta lengang pada awal mulai digalakannya PSBB. Dan karenanya pun roda ekonomi dunia mengalami perlambatan. Banyak usaha gulung tikar karenanya. Layoff atau PHK banyak terjadi pada karyawan.

Jalan protokol di Jakarta lengang di hari pertama penerapan PSBB

(Foto: https://megapolitan.okezone.com/read/2020/04/10/338/2197084/hari-pertama-psbb-jalan-protokol-di-jakarta-lengang)


Lockdown Nagara-negara

Penyebaran virus corona yang begitu cepat menyebabkan beberapa negara di dunia melakukan lockdown. Pembatasan masuk dan keluar negara pun dilakukan. Orang-orang dilarang keluar rumah. Hal ini berjalan sampai beberapa bulan. Bahkan ada beberapa negara yang sudah membuka kembali negaranya akhirnya menutup kembali akses keluar masuk negara itu. Penutupan ini menyebabkan menurunnya jumlah pengunjung yang mau berwisata ke negara tersebut. Lagi-lagi ekonomi pun menjadi dampaknya.

Ramadan Ibadah di rumah

Akibat diberlakukannya PSBB di Jakarta dan di daerah-daerah yang mengalami peningkatan angka positif corona, kita di wajibkan untuk melakukan ibadah di rumah. Dan ini pun berlanjut sampai saat Ramadan tiba. Suasana Ramadan yang saya alami pun berbeda dari tahun sebelumnya. Yang biasanya kita bisa merayakannya dengan berkumpul dengan keluarga kini tidak bisa. Undangan buka bersama dari teman-teman pun tidak ada. Shalat tarawih yang biasanya ramai dilakukan di malam hari pun terasa sepi. Semua orang melakukan ibadah di rumah demi menghindari penyebaran virus corona. Sangat sedih rasanya jika mengingat dulu kita bisa berbahagia beribadah dan berkumpul dengan keluarga dan teman-teman namun tahun ini tidak bisa kita lakukan. Bahkan sampai saat Idul Fitri pun terasa berbeda. Tidak ada salam-salaman yang biasanya kita lakukan selepas Shalat Ied. Jalanan yang biasanya ramai dengan petasan dan kembang api pun tak terdengar.

Masker dan Hand Sanitizer Langka

Diawal pandemi ini masuk ke Indonesia sekitar bulan Maret 2020. Masyarakat Indonesia mengalami panic buying. Banyak orang memborong masker dan hand sanitizer. Menyebabkan harganya melambung tinggi bakan hingg 10 kali lipat. Selain itu pun masker dan hand sanitizer menjadi langka. Banyak supermarket yang kehabisan stock.

WFH Jadi kata yang umum

Dulu, saat pandemi ini belum ada, sulit rasanya menjelaskan ke orang-orang terdekat ketika saya sedang WFH. Beberapa keluarga menanyakan kenapa tidak ke kantor dan malah kerja di rumah. Ya kantor saya memang membolehkan karyawannya untuk melakukan WFH 1 kali seminggu. Namun saat pandemi ini datang, rasanya kata WFH menjadi tidak asing lagi. Semua orang sepertinya paham arti kata itu. Ini karena semakin banyak perusahaan yang melakukannya. Bahkan sampai ke instansi pemerintah pun melakukannya.

Berkah di Tahun 2020

Dari semua rasa yang kita alami di tahun 2020 ini, tak salah jika kita merasa tahun ini adalah tahun yang sulit. Namun dari semua kejadian pasti ada hikmahnya.

Corona atau Covid-19 memang merubah semua. Membuat kita melakukan hal yang tidak biasa kita lakukan. Tapi perubahan itu tidak hanya terjadi pada manusia. Efeknya pun dirasakan oleh alam. Polusi udara tercatat menurun pada awal tahun 2020.

Dimasa pandemi ini pun banyak orang yang tergerak untuk melakukan kegiatan sosial. Pandemi ini mendorong hati kita untuk lebih peduli dengan orang lain. Karena kita tidak sendiri banyak orang-orang kurang beruntung yang butuh bantuan kita.

Tahun ini memang bukan tahun yang baik. Meskipun demikian kita harus mengambil banyak sisi positif yang telah kita dapat di tahun ini. Saya sendiri bersyukur masih bisa bekerja dan medapat penghasilan di tahun ini. Bahkan saya bersyukur masih diberi kesehatan.

Tahun ini memang sulit. Namun kita tidak boleh menyerah. Perubahan memang harus terjadi namun kita hari membuat perubahan ini menjadi perubahan yang baik. Dan kalau bisa menjadi perubahan yang asyik dan menarik. Minimal untuk diri sendiri.

Sekian dari saya. Tetap semangat. Dan semoga tahun depan kita bisa menjadi lebih baik.

Terima kasih.

Share: